Kalian, baik yang sudah punya pasangan ataupun yang masih single pasti pernah berpikir, atau bahkan mengatakan dengan lantang bahwa kalian akan terus mencari pasangan yang sempurna.
Kalian yang sudah punya pasangan mungkin akan berganti-ganti pasangan dengan dalih mencari yg lebih baik. Sedangkan kalian yang single mungkin akan lebih berhati-hati memilih pasangan, dengan dalih yang sama 'mencari yang sempurna'.
Well saya percaya, pencarian untuk pasangan yang lebih sempurna hanya
akan membuatmu kehabisan tenaga di ujung jalan. Sama seperti kisah analogi Pria dan kebun bunga yang pernah saya baca dan akan saya ceritakan ulang kepada kalian, supaya kalian sadar bahwa tak akan pernah ada pasangan yang sempurna.
Alkisah seorang pria berada di ladang bunga. Dia berjalan di antara
bunga dan memutuskan untuk mengambil satu tangkai bunga untuk dibawa
pulang. Sambil berjalan ia memetik satu bunga, tapi ladang bunga itu
besar jadi pria itu berpikir “Hei mungkin masih ada yg lebih cantik dari
ini!”
Ia buang bunga yg sudah diambil dan berjalan terus sambil terus
mencari bunga yang sempurna. Setiap kali ia menemukan bunga yang bagus,
ia buang karena selalu ada cacat dan selalu ada bunga yg tampak lebih
menarik di depan. Sampai akhirnya ia terus berjalan, memetik, membuang,
memetik, dan tiba-tiba ia sudah berada di ujung lembah bunga tersebut.
Hari sudah malam, ia tidak lagi bisa melihat bunga yang lebih bagus
lagi. Bunga yang terakhir dipetiknya tidak sebagus bunga yang pertama ia
petik. Dan pria tersebut pun pulang tanpa membawa bunga apapun.
Intinya adalah, seringkali kita mencari 'pasangan sempurna' hanya untuk menutupi kekecewaan kita pada pasangan sebelumnya. Kita tak akan menemukan seseorang yang sempurna, karena apa. karena kita sendiri tidaklah sempurna.
Pasangan yang tidak sempurna, kita tidak sempurna. Tidak ada hubungan yg
sempurna, Akan tetapi ada hubungan yang bisa menjadi lebih baik dari
sebelumnya. Dengan bekerja keras memperbaiki diri, memperbaiki hubungan.
Senin, 14 Januari 2013
Backpacker ke negeri singa, Singapore
Bulan desember 2011, aku ditawarin temen yang kerja
di travel agent tiket murah ke singapore, harganya Cuma 4oo ribu untuk
penerbangan pulang pergi Jakarta-Singapore menggunakan maskapai Lion Air.
Karena aku belum pernah keluar negeri, langsung aja aku ambil tuh tiket walaupun
jadwal keberangkatannya untuk 3 bulan ke depan, tepatnya tgl 27 Februari
2012 dan jadwal kembali ke Indonesia tercatat tanggal 07 Maret 2012.
Pikirku, 10 hari di negeri orang, mau ngapain....!!
Jeda waktu sekitar 3 bulan kupakai untuk prepare mulai dari
bikin paspor , beli backpack, bikin tabungan khusus CIMB Niaga, tuker dollar singapore, ampe beli buku2 panduan ke spore. Buku yang recomended untuk backpacker adalah
bukunya Claudia Kaunang.
And finally, kalender menunjukkan tanggal 26Februari. Malam harinya, aku dan 3 temanku berangkat ke
jakarta menggunakan kereta api executive. Sampai di Stasiun Gambir Jakarta pagi pukul 06.00, kita langsung
menuju ke daerah bandara Soekarno Hatta, kita singgah dan istirahat dulu di sebuah hotel dekat bandara yg
lumayan nyaman (namanya aku lupa) sembari menunggu penerbangan pukul
14.00.
And then kita terbang juga ke Bandara Changi singapore, sampai disana aku bengong bentar, mikir.. kok bandara keren gini yah, biasa liat bandara di indonesia yg tak lebih bagus dari terminal.
And then kita terbang juga ke Bandara Changi singapore, sampai disana aku bengong bentar, mikir.. kok bandara keren gini yah, biasa liat bandara di indonesia yg tak lebih bagus dari terminal.
Dari bandara kita naik MRT ke daerah Bugis, sampe di Bugis kita kebingungan karena belum booking hotel disana, alhasil hanya buku Claudia
Kaunang yang menyelamatkan kita, kitapun mencari hotel yang direkomendasikan
oleh buku itu. Akhirnya kita menginap di ABC backpacker hotel dengan tarif $20
singapore / orang. satu kamar berisi 2 ranjang tingkat, kamar mandipun di luar, bergantian dengan tamu lain, yah namanya backpacker hotel.
Sebelum tidur, kita menikmati malam dengan berjalan kaki di seputaran Bugis.
Sebelum tidur, kita menikmati malam dengan berjalan kaki di seputaran Bugis.
Paginya, petualangan dimulai.. kita explore beberapa sudut
singapore yang bisa kita jangkau lewat MRT. sebelumnya, waktu di bandara kita sudah membeli kartu ajaib yang namanya EZ link, kartu ini adalah kartu yang bisa digunakan untuk membayar MRT,LRT, bus, dan outlet. kartu ini $12, yang berisi uang $7. sisanya sebesar $5 adalah harga kartunya yang tidak dapat dikembalikan. Kartu ini dapat disimpan dan dipakai lagi selama 5 tahun.
Kita mulai dari Bugis street dan Bugis Junction yang merupakan salah satu pusat belanja dan hiburan. walaupun namanya sama sama Bugis, namun Bugis junction dan Bugis street berbeda, hanya terpisah seberang jalan Bugis street lebih ke pusat belanja tradisional, sedangkan Bugis junction adalah sebuah mall beratap kaca.
Bugis Junction
Setelah puas menikmati Bugis, kita menuju ke City Hall untuk melihat gedung Esplanade Theatre, salah satu pusat seni tersibuk di dunia. konsep bangunan ini mirip buah favorit masyarakat lokal, durian.
dari Esplanade Theater kita hanya perlu jalan kaki menuju Merlion Park, tempat patung singa yang menjadi icon Singapore.
puas menikmati Merlion park, kita kembali lagi ke daerah Bugis. Karena salah seorang temanku ga kuat jalan lama2, kita istirahat lagi di hotel. (ini yang mengesalkan, waktu terbuang sia sia hanya untuk istirahat)
Kita mulai dari Bugis street dan Bugis Junction yang merupakan salah satu pusat belanja dan hiburan. walaupun namanya sama sama Bugis, namun Bugis junction dan Bugis street berbeda, hanya terpisah seberang jalan Bugis street lebih ke pusat belanja tradisional, sedangkan Bugis junction adalah sebuah mall beratap kaca.
Bugis Junction
Setelah puas menikmati Bugis, kita menuju ke City Hall untuk melihat gedung Esplanade Theatre, salah satu pusat seni tersibuk di dunia. konsep bangunan ini mirip buah favorit masyarakat lokal, durian.
dari Esplanade Theater kita hanya perlu jalan kaki menuju Merlion Park, tempat patung singa yang menjadi icon Singapore.
puas menikmati Merlion park, kita kembali lagi ke daerah Bugis. Karena salah seorang temanku ga kuat jalan lama2, kita istirahat lagi di hotel. (ini yang mengesalkan, waktu terbuang sia sia hanya untuk istirahat)
Malamnya, tujuan kita adalah Orchard Road, tujuan utama
turis asal indonesia yang terkenal hedon…walaupun ga punya duit, hahaha.
Orchard Road adalah jalan satu arah yang di kanan kirinya terdapat jajaran
shopping mall. Ga banyak yg bisa dilihat di Orchard, gitu gitu aja.
Bosan, kita pindah menuju Clarke Quay. Quay adalah dermaga
tempat perahu / kapal berlabuh, sekarang Clarke Quay menjadi pusat tempat hiburan dan
hangout. Disini keren banget, kita bisa menemukan beberapa orang latihan dance
/ mengamen menggunakan gadget. Clarke Quay juga cocok bagi yang suka clubbing karena banyak club di pinggir dermaga yang buka sampai malam.
Ada juga atraksi Bungee seperti G-max reverse bungy dan G-5 extreme swing, pokoknya komplit deh disini, ga nyesel menghabiskan malam di Clarke Quay.
Malam yang mengesankan… esok harinya kita meninggalkan
Singapore, bukan untuk kembali ke indonesia tapi kita menjelajah ke Malaysia.
Bersambung ke post berikutnya…..
Langganan:
Postingan (Atom)