Rabu, 27 Maret 2013

Agama purba..?

Perbedaan agama, serta perbedaan menyikapi agama.. Dua hal mendasar itulah yang membuat aku rela menghabiskan beberapa menit setiap hari untuk mengeksplorasi,mengkaji ulang, mengutak atik apa sih 'sesuatu' yang selama ini orang ributkan dan bisa meributkan dunia, 'sesuatu' yang sifatnya tak lebih dari seorang pacar yang over controlling, 'sesuatu' yang ngatur2 apa yang boleh dan tak boleh dilakukan di dunia ini. 'sesuatu' yang bernama agama....

Nah, saya cuma pengen sharing, sedikit saja logika tentang agama jaman purba..

Kenapa hampir pada setiap budaya, manusia memunculkan agama, punya sistem kepercayaan dan dogmanya sendiri2. Agama menjadi bagian penting dalam pembentukan budaya, struktur sosial, hukum, kode moral, bahkan di bidang seni. Bagaimana agama menjadi entitas yang ikut terseret dalam arus determinasi? Darimana dan kenapa agama HARUS muncul?

Kemampuan yang kita miliki, kreativitas ataupun bahasa, merupakan sejarah panjang dari evolusi. Dengan berkembangnya otak, kita mampu mengenal dan menciptakan concept yang sebelumnya tidak diketahui oleh Pra manusia. Manusia mulai takut akan kematian, masa depan, ataupun mengagumi hal hal uyang ada di sekelilingnya. Di sinilah manusia membutuhkan sebuah JAWABAN INSTANT untuk menjawab ketidaktahuan, ketakutan, dan kekagumannya.

Bagaimana nenek moyang kita, tidak mengerti, apa yang menyebabkan gempabumi, ataupun bencana lainnya. Manusia purba begitu frustasi atas dunia yang tak bisa mereka jelaskan. Penasaran dan juga bodoh.. Apa yang menyebabkan hujan? Bagaimana jika matahari tidak terbit? dan sebagainya. Hal hal yang tidak bisa dikontrol oleh mereka. Sebuah kekuatan 'gaib' yang tidak mereka mengerti.

Menjadi natural jika mereka meminta perlindungan pada dewa dewa, figur ayah, pelindung bagi mereka. Penjelasan dan mitos berbeda di setiap daerah dan setiap budaya, tapi prinsipnya sama, yaitu ada sebuah 'kekuatan besar; yang menyebabkan semua terjadi. Bahkan sampai hari ini bukan? Kita meminta perlindungan, berkat dari sebuah 'kekuatan' yang dipercaya. Awalnya manusia menciptakan tuhan untuk pelipur lara, penyelamat, pelindung, dan jawaban dari  segala yang tidak dimengerti manusia. Lama kelamaan, menjadi obat bius bermerk 'Maha Kuasa'.

Manusia adalah makhluk berkelompok. kita berkelompok untuk bertahan hidup. dan mengenal kelompok adalah penting!!. Mengenal kelompok pada awalnya sederhana, metodenya cukup dengan mengenal siapa yang berburu bersama,makan bersama, dan tidur bersama. Tapi sebuah kelompok kecil lambat laun menjadi kelompok besar, dimana mengenal kelompok adalah hal yang sulit. Disinilah Agama memainkan peran baru, yaitu sebagai Identitas suatu kelompok.

Manusia dengan kepercayaan yang sama, ritual yang sama, pemikiran yang sama, berarti adalah manusia dari kelompok yang sama. begitulah kira kira manusia purba mengenal kelompoknya. Nah, fungsi agama ini cocok pada jaman primitif, dimana kelompok atau komunitas manusia masih Homogen.
tetapi pada kenyataannya pada jaman sekarang ini, saya pikir agama tidak lagi mempersatukan kelompok kelompok, malah justru mempecah belah.....

Senin, 14 Januari 2013

masih mencari pasangan sempurna ?

Kalian, baik yang sudah punya pasangan ataupun yang masih single pasti pernah berpikir, atau bahkan mengatakan dengan lantang bahwa kalian akan terus mencari pasangan yang sempurna.
Kalian yang sudah punya pasangan mungkin akan berganti-ganti pasangan dengan dalih mencari yg lebih baik. Sedangkan kalian yang single mungkin akan lebih berhati-hati memilih pasangan, dengan dalih yang sama 'mencari yang sempurna'.

Well saya percaya, pencarian untuk pasangan yang lebih sempurna hanya akan membuatmu kehabisan tenaga di ujung jalan. Sama seperti kisah analogi Pria dan kebun bunga yang pernah saya baca dan akan saya ceritakan ulang kepada kalian, supaya kalian sadar bahwa tak akan pernah ada pasangan yang sempurna.

Alkisah seorang pria berada di ladang bunga. Dia berjalan di antara bunga dan memutuskan untuk mengambil satu tangkai bunga untuk dibawa pulang. Sambil berjalan ia memetik satu bunga, tapi ladang bunga itu besar jadi pria itu berpikir “Hei mungkin masih ada yg lebih cantik dari ini!”

Ia buang bunga yg sudah diambil dan berjalan terus sambil terus mencari bunga yang sempurna. Setiap kali ia menemukan bunga yang bagus, ia buang karena selalu ada cacat dan selalu ada bunga yg tampak lebih menarik di depan. Sampai akhirnya ia terus berjalan, memetik, membuang, memetik, dan tiba-tiba ia sudah berada di ujung lembah bunga tersebut.

Hari sudah malam, ia tidak lagi bisa melihat bunga yang lebih bagus lagi. Bunga yang terakhir dipetiknya tidak sebagus bunga yang pertama ia petik. Dan pria tersebut pun pulang tanpa membawa bunga apapun.
 
Intinya adalah, seringkali kita mencari 'pasangan sempurna' hanya untuk menutupi kekecewaan kita pada pasangan sebelumnya. Kita tak akan menemukan seseorang yang sempurna, karena apa. karena kita sendiri tidaklah sempurna.

Pasangan yang tidak sempurna, kita tidak sempurna. Tidak ada hubungan yg sempurna, Akan tetapi ada hubungan yang bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dengan bekerja keras memperbaiki diri, memperbaiki hubungan.

Backpacker ke negeri singa, Singapore




Bulan desember 2011, aku ditawarin temen yang kerja di travel agent tiket murah ke singapore, harganya Cuma 4oo ribu untuk penerbangan pulang pergi Jakarta-Singapore menggunakan maskapai Lion Air. Karena aku belum pernah keluar negeri, langsung aja aku ambil tuh tiket walaupun jadwal keberangkatannya untuk 3 bulan ke depan, tepatnya tgl 27 Februari 2012  dan jadwal kembali ke Indonesia tercatat tanggal 07 Maret 2012. Pikirku, 10 hari di negeri orang, mau ngapain....!!

Jeda waktu sekitar 3 bulan kupakai untuk prepare mulai dari bikin paspor , beli backpack, bikin tabungan khusus CIMB Niaga, tuker dollar singapore, ampe beli buku2 panduan ke spore.  Buku yang recomended untuk backpacker adalah bukunya Claudia Kaunang.

And finally, kalender menunjukkan tanggal 26Februari.  Malam harinya, aku dan 3 temanku berangkat ke jakarta menggunakan kereta api executive. Sampai di Stasiun Gambir Jakarta pagi pukul 06.00, kita langsung menuju ke daerah bandara Soekarno Hatta, kita singgah dan istirahat dulu di sebuah hotel dekat bandara yg lumayan nyaman (namanya aku lupa) sembari menunggu penerbangan pukul 14.00. 
And then kita terbang juga ke Bandara Changi singapore, sampai disana aku bengong bentar, mikir.. kok bandara keren gini yah, biasa liat bandara di indonesia yg tak lebih bagus dari terminal.





Dari bandara kita naik MRT ke daerah Bugis, sampe di Bugis kita kebingungan karena belum booking hotel disana, alhasil hanya buku Claudia Kaunang yang menyelamatkan kita, kitapun mencari hotel yang direkomendasikan oleh buku itu. Akhirnya kita menginap di ABC backpacker hotel dengan tarif $20 singapore / orang. satu kamar berisi 2 ranjang tingkat, kamar mandipun di luar, bergantian dengan tamu lain, yah namanya backpacker hotel.




Sebelum tidur, kita menikmati malam dengan berjalan kaki di seputaran Bugis.





Paginya, petualangan dimulai.. kita explore beberapa sudut singapore yang bisa kita jangkau lewat MRT. sebelumnya, waktu di bandara kita sudah membeli kartu ajaib yang namanya EZ link, kartu ini adalah kartu yang bisa digunakan untuk membayar MRT,LRT, bus, dan outlet. kartu ini $12, yang berisi uang $7. sisanya sebesar $5 adalah harga kartunya yang tidak dapat dikembalikan. Kartu ini dapat disimpan dan dipakai lagi selama 5 tahun.



Kita mulai dari Bugis street dan Bugis Junction yang merupakan salah satu pusat belanja dan hiburan. walaupun namanya sama sama Bugis, namun Bugis junction dan Bugis street berbeda, hanya terpisah seberang jalan Bugis street lebih ke pusat belanja tradisional, sedangkan Bugis junction adalah sebuah mall beratap kaca.


Bugis Junction

 Setelah puas menikmati Bugis, kita menuju ke City Hall untuk melihat gedung Esplanade Theatre, salah satu pusat seni tersibuk di dunia. konsep bangunan ini mirip buah favorit masyarakat lokal, durian.




dari Esplanade Theater kita hanya perlu jalan kaki menuju Merlion Park, tempat patung singa yang menjadi icon Singapore.




puas menikmati Merlion park, kita kembali lagi ke daerah Bugis. Karena salah seorang temanku ga kuat jalan lama2, kita istirahat lagi di hotel. (ini yang mengesalkan, waktu terbuang sia sia hanya untuk istirahat)
Malamnya, tujuan kita adalah Orchard Road, tujuan utama turis asal indonesia yang terkenal hedon…walaupun ga punya duit, hahaha. Orchard Road adalah jalan satu arah yang di kanan kirinya terdapat jajaran shopping mall. Ga banyak yg bisa dilihat di Orchard, gitu gitu aja.




Bosan, kita pindah menuju Clarke Quay. Quay adalah dermaga tempat perahu / kapal berlabuh, sekarang Clarke Quay menjadi pusat tempat hiburan dan hangout. Disini keren banget, kita bisa menemukan beberapa orang latihan dance / mengamen menggunakan gadget. Clarke Quay juga cocok bagi yang suka clubbing karena banyak club di pinggir dermaga yang buka sampai malam. Ada juga atraksi Bungee seperti G-max reverse bungy dan G-5 extreme swing, pokoknya komplit deh disini, ga nyesel menghabiskan malam di Clarke Quay.







Malam yang mengesankan… esok harinya kita meninggalkan Singapore, bukan untuk kembali ke indonesia tapi kita menjelajah ke Malaysia. Bersambung ke post berikutnya…..